Pengalaman Pertama Kerja dengan Aneka Kejutan Cantik
Melakukan hal-hal baru
sangat kusuka, karena akan mendapatkan pengalaman yang sebelumnya tidak
kumiliki. Pengalaman baru yang akan memperkaya jiwa, mengasah rasa, tuk menggapai asa. Pengalaman baru biasanya akan memberikan
kejutan-kejutan yang tak terduga yang membuat perasaan campur aduk tak menentu.
Menanti yang tak kunjung tiba dengan sebotol kopi
Go dan roku kejutan
pertamaku. Setelah menunggu hampir setengah jam ternyata yang ditunggu tak
kunjung datang. Akhirnya menelpon kantor, ternyata salah tangkap. Bus jemputan
akan datang 06.30 pm bukannya 05.30 pm. Ternyata...... belum bisa mengingat 5
untuk go dan 6 untuk roku membuatku menikmati Family Mart sebagai tempat
nongkrong untuk menunggu bus yang akan membawaku di hari pertama bekerja di
Food Company.
Selama menunggu di Family Mart bertegur sapa dengan seorang Bangladesh yang ternyata akan berangkat
bekerja di tempat yang sama. Aku terkejut ketika dia bertanya bagaimana
mendapatkan visa kerja. Wah...... ya gak tahu mas. Ternyata dia adalah seorang
Senmon Gakko atau apa, lupa ...... yang baru study 7 bulan yang sebelumnya
sudah belajar nihonggo selama setahun. Dia bilang gak sanggup belajar karena
berat, banyak pekerjaan rumah yang diberikan oleh sensei yang tidak sanggup dia
kerjakan. Padahal selain sekolah dia juga bekerja. Dia ingin berhenti sekolah
dan beralih mau bekerja saja.
Nongkrong sejenak di Family Mart
Kejutan ketiga terjadi
ketika diberitahu bahwa aku bekerja di bagian frying, yang tidak terpikir sama
sekali. Kupikir aku akan ditempatkan di bagian toping atau sayuran seperti
teman-teman lain yang telah bekerja terlebih dahulu. Di bagian ini katanya
panas. Jadi cukup menggunakan pakaian kerja saja. Eeeh ternyata tidak seperti
yang dikatakan, malah lebih cenderung dingin. Apa yang salah ya, badanku yang
tidak merespon panas atau blowernya yang terlalu kuat sehingga udara menjadi dingin.
Aahhh gak usah dipikirin, yang penting udaranya sedang-sedang saja, nyaman, gak
kepanasan dan gak kedinginan. Alhamdulillah.
ID Card 4244
Selanjutnya...... setiap menjelaskan sesuatu proses, kata yang keluar dari
partnerku adalah "wakaru???!!!" Dengan nada bertanya tapi meninggi,
bingungkan? Partnerku nyerocos dalam Nihongo sambil memberi contoh dan diakhiri
dengan kata tersebut. "Wakarimashita" jawabku sambil agak menjerit.
Kejutan pertamaku untuk dia, ha ha ha.
Dilain kesempatan partnerku menunjuk monitor pengorengan. Dia menekan-menekan
tombol yang ada pada monitor tanpa ada penjelasan tentang fungsi-fungsi tombol
tersebut dan langsung berkata "wakaru???!!!". Dan langsung kujawab
"wakarimasen" dengan nada rada tinggi juga. Nah ini kejutan kedua
untuk dia.
Profesi baru
Mungkin dia putus asa karena ketidakpahaman partnenya dalam Nihongo. Kemudian
dia memintaku untuk ke bagian washing untuk bekerja disana. Ya aku manut saja.
Eeeeh ternyata ini strategi dia untuk bisa tidur. Wah kejutan tak terduga lagi
dari dia, diantara semua orang bekerja eeeeh dia malah tidur disamping
pemanggang.
Karena partnerku di bagian washing ambil waktu istirahat aku bisa bersantai
sejenak dengan duduk di antara tumpukan-tumpukan nampan yang siap dicuci. Dan
ternyata ruang washing ini lebih hangat dibanding di bagian friying. Kejutan
tak terduga yang kusuka karena bisa duduk sejenak dan bersantai, karena selama
kerja di frying aku berdiri sepanjangan.
Partnerku selesai dengan "mimpi indahnya" kemudian dia memanggilku
lagi untuk menemaninya bekerja melanjutkan frying yang belum selesai. Woow
kupukir dia menyingkirkanku ternyata...... Aku selalu melakukan instruksinya
dan melakukan yang terbaik yang aku bisa. Akhirnya kata-katanya menjadi lembut.
Jangankan menggoreng yang hanya pekerjaan ibu rumah tangga yang aku lakukan
setiap hari mas kenshushe......, ngurus tikus experiment, melakukan berbagai
analisa ruwet, menganalisa data, menulis manuscript aja aku bisa. Sombong
sombong sombong...... gak lah. Cuma pengen bilang aja, seseorang kalau
diajarkan secara benar pasti bisa melakukannya. Berilah contoh secara baik dan
benar pasti semua orang bisa. Gak usah pake jerit-jerit segala atau nada tinggi.
Wah ini ternyata menjadi pembelajaran buatku juga. Jadilah orang yang arif dan
bijaksana terhadap orang lain, jangan arogan, mentang-mentang tahu jadi tidak
tahu sopan santun.
Yaaahhh begitulah pengalaman pertama bekerja di Food Company yang banyak berinteraksi
dengan orang lain. Ternyata mengasyikkan juga. Sebelumnya aku kerja sebagai
pengantar koran yang tidak berinteraksi dengan orang lain, jadi pengalamannya
sedikit berbeda.
Aku ingin mencoba berbagai jenis pekerjaan selain pekerjaan utamaku sebagai
"pentransfer ilmu" dengan kata lain sebagai guru atau kerennya dosen.
Semoga pengalaman bekerja di negeri orang ini menjadi pengalaman berharga yang
penuh kejutan untuk bisa berbagi cerita kelak ketika kembali ke tanah air.
Pekerjaan seperti ini tak akan mungkin aku lakukan karena pasti tidak ada
kesempatan. Selagi ada kesempatan "ambillah", kesempatan itu.
Kesempatan tidak akan akan datang 2 kali.
Ganbate Dwi san.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya