SMP Saijo “Saijo Chugakko” Aku Datang

Sebetulnya kalau di Indonesia tahun ajaran 2018 - 2019 Nabiel sudah kelas 2 SMP.  Berhubung ketika masuk SD di Jepang (Teranishi Shougakko) turun 1 tingkat, maka baru tahun ajaran 2018-2019 ini Nabiel masuk SMP.


Sama seperti SD, penentuan sekolah juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Murid dan orang tua hanya mengikuti saja SD atau SMP yang ditunjuk, kecuali yang memang mau memilih sekolah lain (swasta). Sekolah yang ditentukan adalah sekolah yang dekat dengan tempat tinggal.  Berhubung SMP yang letaknya dekat dengan apato adalah Saijo Chugakko, maka Nabiel akan bersekolah di SMP tersebut selama 1 semester.

Pada bulan November 2017, seluruh siswa Teranishi Shougakko dan Saijo Shougakko (2 SD yang letaknya dekat dengan Saijo Chugakko) diminta datang ke SMP ini untuk menerima penjelasan mengenai SMP Saijo “Saijo Chugakko”.

Kemudian orang tua juga mendapat surat pemberitahuan dari SMP melalui SD untuk datang ke SMP untuk menerima penjelasan tentang SMP dan memesan perlengkapan sekolah, seperti perlengkan olahraga (baju, celana panjang, celana ¾, celana pendek, sepatu, topi), tas sekolah, sandal dan sepatu untuk di dalam kelas, seruling, dan perlengkapan untuk melukis. Semua item ini hanya 1 bh yang dipesan.  Banyak orang tua yang memesan lebih dari 1 bh, karena mereka sampai tamat akan bersekolah disini. Semua ini akan dibayar pada tanggal 17 Maret 2018.  Dan sekolah akan dimulai pada awal April 2018. Sedangkan baju seragam sekolah dan sepatu sekolah harus membeli di luar.

Pada saat datang ke sekolah seharusnya bersama anaknya, jadi bisa langsung mencoba baju, sepatu, atau perlengkapan yang lainnya yang disediakan oleh sekolah. Berhubung ada miskomunikasi dengan Nabiel, jadilah ibunya datang sendiri ke sekolah, padahal ibu-ibu lain datang bersama anaknya. Seperti orang bertempur tanpa senjata, mendengar penjelasan dalam Nihongo maka hanya sedikit informasi yang bisa ditangkap. Akhirnya bertanya ke panitia, siapa yang bisa Bahasa Inggris. Kemudian ditemukan dengan guru Bahasa Inggris.  Dengan bantuan beliaulah akhirnya semua bisa diselesaikan.

Nabiel agak enggan bersekolah SMP di Jepang. Belum jelas penyebabnya.  Mungkin dia sudah mendengar dari teman-teman SD nya bagaimana SMP di Jepang, seperti akan lebih banyak tugas, akan lebih lama berada di sekolah, hari sabtu atau minggu kemungkinan akan masuk sekolah, dsb. Kalau SD anak-anak tidak terlalu dituntut untuk belajar keras.  Anak-anak SD masih lebih banyak belajar sambil bermain. Jadi anak-anak sangat menikmati masa-masa SD. Tapi kalau sudah SMP atau SMA, bahkan Perguruan Tinggi, anak-anak harus lebih extra belajarnya. Nah itu yang mungkin ditakuti oleh Nabiel.

Semangat ya nak… semoga Nabiel bisa menikmati SMP di Jepang yang hanya sesaat. Nabiel akan mempunyai pengalaman bersekolah SMP di Jepang yang mungkin kelak akan menjadi kenangan indah dan berharga buat kehidupan di masa yang akan datang.

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Dibalik Indahnya Sebuah “Kemasan Beras Jepang”

Fermented Seasoning, meng"khas"kan masakan Jepang

Fermented Food ala Jepang dan Indonesia