Suka dan Duka Menjadi Bagian Lab Molecular Nutrition

Lab molecular nutrition, tempat ku menuntut ilmu, menimba pengetahuan, dan mengasah ketrampilan adalah lab yang cukup menyenangkan. Lab saat ini beranggotakan 18 orang mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa S1, S2, dan S3. Mahasiswa S1 (undergraduate) semuanya mahasiswa Jepang tahun ke-4. Mahasiswa S2 (master) juga semuanya mahasiswa Jepang. Nah baru mahasiswa S3 (doctoral) adalah mahasiswa asing.  Ada 3 orang mahasiswa doctoral termasuk saya, dan yang 2 lagi berasal dari China.


Cerita pertama, cerita suka. 
Suka menjadi bagian dari lab molecular nutrition adalah saling membantu satu sama lain dalam setiap kegiatan experiment.  Sudah menjadi pakem, bahwa senior mengajari yunior. Senior dianggap sudah memiliki kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dan ketrampilan pada yunior.  



Jika tidak ada yang tahu atau ada sesuatu yang baru, maka sensei yang akan turun tangan untuk mengajari mahasiswa bimbingannya. Sungguh suatu metode yang patut dicontoh untuk diterapkan di Indonesia.


Mereka akan membantu apapun selain experiment sepanjang mereka bisa, ini suka selanjutnya. Yang paling sering adalah mereka membantuku menjelaskan informasi yang banyak tertulis dalam Bahasa jepang. Kalau aku bertanya pasti mereka akan menjelaskan secara mendetail dengan Bahasa Inggris yang terbatas. Maafkan……. saya yang tidak bisa berbahasa Jepang.


Party adalah kebiasaan yang tidak tertulis yang sering dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa di Jepang, termasuk lab ku. Macam-macam party yang diadakan, mulai dari welcome party (menyambut mahasiswa baru), farewell party (melepas mahasiswa yang telah wisuda), birthday party, new year party, dan party-party yang lain. Sebelum party, pasti teman yang menjadi coordinator selalu menghubungiku. Dia bertanya, apa yang bisa kamu makan? Dia bertanya karena dia tahu saya seorang muslim, dan ada makanan yang tidak bisa dikonsumsi. Hal ini selalu dan selalu ditanyakan ketika akan party.  Wah perhatian mereka terhadap kaum minoritas. Alhamdulillah……...


Cerita kedua, cerita duka
Menjadi mahasiswa asing…….. ya asing……. Sungguh tidak enak. Meski mereka semua baik terhadap mahasiswa asing, tapi tetap saja kita sebagai mahasiswa asing merasa terasing. Apalagi karena kemampuan Bahasa Jepang yang minim. Semua berbicara, berdiskusi, bercanda dalam Bahasa Jepang dan hanya sedikit yang bisa dipahami.  Sungguh suatu hal yang tidak mengenakkan. Kadang dari pagi sampai sore bahkan malam hanya sendiri menghadapi laptop tanpa berbicara sepatah katapun dengan orang sekeliling. Ramai keadaan lab, penuh canda tawa, penuh diskusi, hirik pikuk, tapi tidak terlibat. Hmmmmmm menyebalkan.




Kembali ke soal party. Ini menjadi duka, karena dua hal. Pertama, setiap party harus mengeluarkan uang sebesar 4000 yen untuk membeli makanan dan minuman.  Uang paling banyak digunakan untuk beli bir.  Nah ini nih dukannya, menyumbang untuk orang nge”bir”. Kedua, party pasti diadakan malam hari, dari jam 7 sampai 10 malam setelah semua aktivitas lab selesai.  Nah, ibunya asyik party, anaknya gak tahu makan apa di rumah.……..Kasiannya anakku.



Tahun pertama dan kedua aku selalu ikut dalam party, karena merasa tidak enak jika tidak bergabung. Tapi mulai tahun ketiga ini aku mulai enggan untuk mengikuti party. Alasannya, tentu menghabiskan uang percuma hanya untuk makan sendiri. Padahal uang 4000 yen kalau ke cocos bisa buat makan steak dan es krim bertiga dengan Ara dan Nabiel.  Perhitungan banget…….. la iya lah, banyak eui uang 4000 yen itu, apalagi kalau dikurskan ke rupiah hampir Rp. 480.000. hmmmmmm. Selain itu, alasannya adalah selama party ya acaranya hanya ngobrol saja.  Nah ngobrolnya pakai Bahasa Jepang tentunya. Narohodo…………



Itu sekelumit ceritaku tentang lab Molecular Nutrition. Teman-teman lain yang belajar di Jepang mungkin juga mengalami pengalaman seperti ini atau bahkan lebih menyenangkan atau bahkan menyebalkan dan menyedihkan. Apapun itu harus kita menikmati agar kita bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan lancar seperti jalan tol. Amin Ya Rabbal alamin.

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Dibalik Indahnya Sebuah “Kemasan Beras Jepang”

Fermented Seasoning, meng"khas"kan masakan Jepang

Fermented Food ala Jepang dan Indonesia