Sake dan Tempeh

Sake adalah minuman beralkohol dari Jepang. Sedangkan tempeh adalah makanan khas dari Indonesia. Kedua produk olahan pangan ini dibuat melalui proses fermentasi. Proses fermentasi telah dilakukan orang sejak zaman dahulu. Pertama kali yang memperkenalkan proses fermentasi adalah ahli kimia Prancis, Louis Pasteur. 



Di Indonesia, selain tempeh cukup banyak produk pangan hasil fermentasi diantaranya adalah tauco, oncom, tuak, legen, brem, tape, nata de coco, asinan sayur dan buah, roti, terasi, petis, bekasem, ikan peda, keju, kefir, yoghurt, sosis. Produk-produk olahan ini sangat dikenal dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. 

Siapa yang pernah makan ikan asin peda dengan nasi hangat, wah nikmatnya....... Siapa yang pernah makan tape ketan dengan lemang saat lebaran, manis asam berpadu satu. Siapa yang gak boleh ketinggalan sambel terasi dan lalapan, rasanya mau tambah lagi tambah lagi.  Siapa yang mau kulitnya putih dan bersih, katanya makanlah brem. 

Pemerintah Jepang mengembangkan Sake sebagai minuman khas Jepang secara serius dengan mendirikan Lembaga riset khusus sake. Bagaimana dengan Indonesia dengan tempehnya? Apakah sudah ada lembaga riset khusus tempeh di Indonesia? Sepertinya belum ada. Namun kita patut bersyukur karena belum lama ini Prof.Made Astawan membangun rumah tempeh sebagai rumah percontohan “membuat tempeh secara higienies”. Selanjutnya bermunculan rumah tempeh-rumah tempeh di sejumlah daerah.

Saya pikir hal baik ini perlu dilanjutkan dengan membangun lembaga riset khusus tempeh. Jadi yang mempunyai ketertarikan penelitian tentang tempeh bisa berafiliasi dengan “rumah tempeh pusat” sebagai basecampnya. 

Apakah kita akan membiarkan orang lain (orang LN) lebih tahu segala hal tentang tempeh daripada kita. Akankah tempeh sebagai makanan yang merupakan “warisan leluhur” lebih banyak informasinya di thesis-thesis di luar negeri? Atau "Tempeh" kita menjadi publikasi orang-orang LN tersebut. Ini salah satu publikasi tentang Tempeh oleh peneliti LN.

Short Communication
Isoflavone composition, polyphenols content and antioxidative activity of soybean seeds during tempeh fermentation Composición de isoflavonas, contenido de polifenoles y actividad antioxidante de las semillas de soja durante fermentación de tempeh
 & Pages 27-33 | Received 30 Mar 2016, Accepted 29 May 2016, Published online: 13 Jul 201
6

Masih banyak hal yang perlu diteliti dari tempeh. Apakah memang hanya Rhizopus oligosporus yang menghasilkan kualitas tempeh terbaik? Apakah ada fungi lain yang akan menghasikan tempeh dengan kualitas yang lebih baik, seperti tingginya vitamin dan mineral tertentu. Apakah ada varietas kedelai tertentu yang menghasilkan tempeh berkualitas dengan kandungan isoflavon yang tinggi? Apakah tempeh itu baik bagi kesehatan usus, kesehatan jantung, atau lainnya?

Banyak hal yang bisa kita lakukan pada tempeh, sehingga tempeh memang benar-benar milik kita. Milik kita dalam arti yang “complete”, menjadi lauk setiap hari, dengan slogan “tiada hari tanpa tempeh”. Tapi juga seluruh lmu dan pengetahuan tentang “pertempeh-an” kita yang punya.  

Di Jepang ada Sake Matsuri atau Festival Sake.  Apakah di Indonesia sudah ada Festival Tempeh. Mungkin juga belum.  Festival Sake merupakan event tahunan yang diadakah di Saijo "The Capital of Sake", Higashi hiroshima, Hiroshima setiap bulan Oktober. Pada acara ini ada puluhan perusahaan sake yang terlibat dengan ribuan jenis sake yang diperkenalkan kepada masyarakat. Jika kita punya Festival Tempeh, tentu kita bisa memperkenalkan berbagai jenis olahan tempeh dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tempehh goreng, tempe penyet, semur tempeh, tempeh mendoan, burger tempeh, es krim tempeh, orak-arik tempeh, perkedel tempeh, tempeh bacem, kripik tempeh, nugget tempeh, botok tempeh. 


Tempeh bukan Tempe, karenaTempe adalah nama sebuah kota di Arizona. Di kota Tempe ini ada Tempe Festival of the Arts tapi bukan Festival Tempeh.  Nanti kita Indonesia yang akan membuat Festival Tempeh. Semoga.........


Ayo yang punya ketertarikan untuk mendirikan lembaga riset "Tempeh" bersinergi untuk Indonesia yang lebih maju. Mari kita lakukan penelitian tentang tempeh dan lakukan publikasi Internasional agar tempeh dikenal bukan saja sebagai makanan khas masyarakat Indonesia tapi juga ahli-ahli tempeh berasal dari Indonesia. Masih terbuka peluang yang sangat luas bagi kita "Indonesia" menjadikan tempe "sebenarnya milik kita".

Salam Tempeh






Comments

Popular posts from this blog

Informasi Dibalik Indahnya Sebuah “Kemasan Beras Jepang”

Fermented Seasoning, meng"khas"kan masakan Jepang

Fermented Food ala Jepang dan Indonesia