Aku dan Winter
Winter 2017 adalah musim dinginku yang ke-4 di Jepang dan
mungkin ini menjadi yang terakhir aku merasakan dinginnya salju di Jepang,
karena Insya Allah September 2018 aku bisa menyelesaikan studiku di Hiroshima
University.
Musim dingin 2014 – 2015, tepatnya sekitar bulan Januari –
Februari 2015 adalah musim dingin pertamaku di Jepang. Ketika itu aku datang ke Jepang untuk
mengikuti Entrance exam atau ujian masuk Hiroshima University. Musim dingin
pertama ini adalah musim dingin penuh ketakjuban, karena pertama kali
menyaksikan turunnya salju.
Ski Tour bersama keluarga PPI Hiroshima pada 31 Januari 2015
Bersepeda ke kampus saat salju turun dan lumayan tebal pada 19 Januari 2016
Musim dingin 2016-2017 terlambat datang. Baru bulan Januari
2017 salju turun. Dan memasuki bulan April 2017 salju turun lagi. Padahal ini
sudah memasuki musim semi, putik-putik bunga sakura mulai bermunculan.
Mungkin….. akibat salju turun lagi, bunga sakura ngambek bermekaran……
Bermain salju di Koen pada tanggal 14 Januari 2017
Musim dingin 2017 -2018 sangat pas datangnya di awal bulan
Desember 2017, tepatnya hari Rabu tanggal 6 Desember 2017. Salju tipis turun ke bumi memberikan aroma
dingin yang menyejukkan. Selanjutnya
suhu udara mulai mendingin dan sudah tidak kompromi lagi.
Sawah bersalju pada tanggal 6 Desember 2017
Salju tipis tak henti selanjutnya turun mulai dari malam
sampai pagi di hari Selasa tanggal 12 Desember 2017 meninggalkan jejak-jejak putih
nan indah di jalanan, di rerumputan, di dedaunan, di mobil, dan dimana saja.
Salju di pagi hari tanggal 12 Desember 2017
Musim dingin adalah musim yang kurang kusuka. Tapi apa boleh buat harus dihadapi. Aku tak kuat dengan udara dingin yang
menjalar ke seluruh tubuh dan yang menusuk tulang ini. Untuk pergi ke kampus
setiap hari di udara yang dingin perlu semangat lebih. Kalau tidak, malas
rasanya menembus udara dingin dengan bersepeda ke kampus yang lumayan jauh,
lebih kurang 20 - 25 menit. Sebelum ke luar
rumah untuk berangkat ke kampus semua atribut musim dingin harus dipakai. Mulai
dari jaket, masker, syal, kupluk, dan sarung tangan. Meskipun semua sudah
dikenakan kadangkala sampai kampus tangan dan kaki sudah membeku, tidak bisa
merasakan lagi tangan dan kaki ini dingin atau panas.
Mungkin penampilanku seperti ini ketika berangkat ke kampus dengan atribut lengkap
Sebelum mendaftar di Hiroshima University, pernah mendaftar
di Hokkaido University. Alasan memilih
universitas di utara Jepang ya karena salju tebalnya di musim dingin. Untung senseinya gak bersedia karena usia jauh
di bawahku. Ha ha ha………. Untung gak
diterima. Kalau gak, bisa-bisa gak pernah ke kampus di suhu yang berkisar -5 – -15 derajat C. Gaya nya mana tahan…….seperti yang sudah tahu aja rasanya musim dingin
wk wk wk wk wk.
Setiap musim adalah anugrah terindah yang diberikan oleh Allah bagi makhluknya termasuk musim dingin. Harus dinikmati meski kurang suka. Terima kasih ya Allah atas kesempatan ini, kau berikan aku nikmat yang tiada tara. Aku bisa menyaksikan turunnya salju, merasakan lembutnya salju, merasakah putih bersihnya salju. Aku juga bisa merasakan dinginnya udara di saat winter, merasakan bekunya tangan dan kaki ketika bersepeda ke kampus, menahan udara dingin ketika menunggu bis yang tak kunjung datang. Terima kasih ya Allah ya Rabbi.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya